Seorang biksu diperintah oleh raja untuk mendampingi sang
pangeran ke hutan untuk berburu rusa.
Selama berburu bidikan panah sang pangeran selalu tdak
mengenai sasaran, sang pangeran sangat geram dan tanpa ia
sadari ia berkata kasar “bangsat bidikanku meleset!!”
“Husss!” kata si biksu
“Pangeran tidak boleh berkata kasar, apa pangeran tidak takut pada
dewa petir yang selalu menghukum orang-orang yang berbicara
kasar”.
“Persetan dengan dewa petir, pokoknya hari ini aku harus pulang
dengan membawa hasil buruanku”. Jawab sang pangeran sambil
membidik seekor rusa buruannya.
Tapi memang hari itu pangeran sedang sial, bidikannya meleset
lagi dan tentunya sang pangeran makin marah “bangsat..
bidikanku meleset lagi”.
Sang biksu kembali menasehati sang pangeran, tapi kali ini dengan
dibarengi ancaman “kalo sekali lagi pangeran bekata kotor maka
saya tidak akan segan memohon pada dewa petir untuk
menghukum pangeran” kata biksu yang mulai marah karena
nasehatnya ngga digubris oleh sang pangeran.
Mendengar ancaman sang biksu, sang pangeran malah merasa
tertantang “bangsat..bangsat…bangsat..ban gsat.. Ayo,mana dewa
petirmu..mana?”.
Sang biksupun lansung berdoa, meminta dewa petir untuk
menghukum sang pangeran yang mulai lancang, dan tiba-tiba
langit mendung… angin bertiup sangat kencang….. entah dari
mana datangnya tiba-tiba
“DHUUUUAAAAAAARRR…AR….AR….AR” petir menyambar, tapi
aneh.. petir itu menyambar sang biksu, padahal ia sama sekali
nggak pernah berkata kasar.
Sang pangeran berdiri disamping mayat biksu yang gosong
karena tersambar petir, dan bertanya pada dewa petir
“wahai dewa petir, aku yang berbicara kasar tapi kenapa biksu ini
yang engkau sambar”.
Dewa petir menjawab “Bangsat..bidikanku meleset”.
Wkwkwkwk....~>
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon